Seorang kunoichi berambut merah muda dan memilki sepasang mata emerald
memandang nanar pada dua sosok ninja yang akan bertarung. Dua sosok ninja yang
sangat berharga dalam hidupnya, dan tak akan tergantikan keberadaannya. Kedua
sosok itu adalah Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke.
Naruto, demi menepati janji pada Sakura, wanita yang sangat dicintainya dia
rela menantang bahaya. Namun, usahanya selama ini sia-sia. Beberapa kali Naruto
dan team barunya berhasil melacak keberadaan Sasuke, dan beberapa kali juga
Naruto tidak berhasil membawa Sasuke pulang bersama dirinya. Hingga saat ini
tiba. Saat dimana Naruto, Sakura, Kakashi-team 7- bertatap muka langsung dengan
Sasuke.
Hari ini, detik ini akan terjadi sebuah pertarungan besar dan juga tragis. Karena
mereka bertarung dengan sesama teman mereka sendiri. Karena kami-team 7- masih
menganggap Sasuke sebagai teman kami. Bahkan Naruto menganggapnya sebagai
saudara laki-lakinya sendiri. Sedangkan Sasuke sendiri sudah mengatakan pada
kami bahwa dia bukan lagi bagian dari team 7. Dan seperti memandang kami penuh
benci.
Perasaan Sakura saat ini adalah senang dan khawatir. Senang karena dapat
melihat cinta pertamanya kembali, Sasuke. Khawatir karena kini dua seorang yang
menempati tempat special di hatinya akan bertarung. Sebenarnya hasil dari
pertarungan inilah yang dia khawatirkan. Sakura merasa gusar dan kalut. Dia
takut jika salah satu dari mereka, antara Naruto dan Sasuke akan gugur dalam
pertarungan ini. Dan dia juga takut jika ilmu medisnya tidak dapat menolong
mereka, setidaknya satu di antara mereka yang terluka parah.
"Aku akan melawanmu, Sasuke," suara
serak Naruto terdengar.
Sakura sudah bercucuran air mata. Sedangkan Kakashi hanya memandang Naruto
khawatir. Sebenarnya yang paling Kakashi khawatirkan adalah gerak-gerik Madara.
Madara hanya menonton saja tanpa berkomentar apapun. Sedangkan Zetsu yang
berada di sampingnya pun juga diam.
"Naruto… selama ini aku hanya menyusahkanmu
saja dan hanya bisa menangis. Aku sangat merasa tidak berguna sebagai seorang
ninja. Apa yang harus aku lakukan saat ini Tuhan?" batin Sakura dan
mencengkram dadanya. Rasanya sangat sakit dan sesak. Walaupun tidak terluka
secara fisik melainkan terluka secara batin.
"Baiklah aku serahkan Sasuke padamu, Naruto,"
ucap Kakashi tiba-tiba dan ikut maju, sehingga sejajar dengan Naruto berdiri.
"Biar aku yang mengurus Madara dan…"
Kakashi menggantung ucapannya dan melirik Sakura dengan ekor matanya.
"Sakura… apa kau bisa bertarung melawan Zetsu?"
tanya Kakashi tidak yakin. Karena melihat kondisi Sakura, bukan secara fisik
tapi keadaan psikologisnya. Karena Kakashi mengingat dengan jelas ketika Sasuke
mencekik Sakura dan hendak menusukkan kunai. Pasti rasanya sakit jika mengingat
hal itu. Terlebih hal itu dilakukan oleh orang yang sangat kita cintai.
Sakura mengangguk mantap. "Uhmm…aku bisa.
Tenang saja Kakashi-sensei. Aku bukanlah seorang anak kecil lagi yang harus
dilindungi. Jika aku tidak bisa mengalahkannya, berarti perjuanganku untuk
menjadi kuat selama 3 tahun belakang ini…" Sakura menggantung
ucapannya dan juga ikut maju sehingga sejajar dengan Kakashi dan Naruto. "Akan sia-sia saja."
Naruto, Kakashi dan Sakura sudah bersiap-siap dalam posisi mereka bertarung.
Dipihak lawan pun, Sasuke, Madara dan Zetsu juga bersiap-siap.
Sakura melihat penampilan Sasuke yang begitu lusuh dan berantakan akibat
setelah bertarung habis-habisan dengan Danzou. Betapa hatinya miris melihat
Sasuke seperti itu. "Apakah Sasuke-kun benar-benar
sudah jatuh ke dalam jurang kegelapan?" Hal itulah yang ada dibenak
Sakura saat ini. Kegelapan yang di maksud Sakura di sini adalah sebuah dendam.
Sebuah dendam yang sekarang berubah dari Itachi, kakaknya sendiri yang dia
teramat sayangi kepada Desa Konoha.
Lamunan Sakura tersadar akan sentuhan ditangannya. Sebuah sentuhan
menenangkan dari Naruto. Seakan dengan sentuhannya itu Naruto mengucapkan
"Semuanya akan baik-baik saja. Tenanglah,"
Pemuda itu menunjukan sederetan gigi putihnya pada Sakura. Dan sedetik kemudian
Sakura pun ikut terseyum dan bergumam "Terima
kasih."
"Semuanya siap..!" perintah Kakashi
dengan serta membuka tutup matanya dan mengeluarkan sebuah kunai.
Naruto pun mengencangkan ikat kepalanya, sedangkan Sakura memakan sebuah pil
dan memakaikan sarung tangan hitamnya pada kedua tangannya. Setelah itu Sakura
kepalkan tangannya kuat-kuat.
"Semuanya harus berakhir sekarang..! Di tempat
ini," batin Sakura.
Dan setelah diberi aba-aba oleh Kakashi akhirnya Naruto dan Sakura beserta
Kakashi maju serempak. Dipihak lawan pun terjadi hal sama. Suara gesekan dan
lemparan kunai berdenting seperti alunan lagu. Kakashi dan Madara bertarung
jauh jaraknya dengan tempat bertarung antara Sakura dan Naruto. Jadi,
masing-masing dari tempat mereka tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana
jalan pertarungan ini. Namun, mereka masih bisa merasakan dengan chakra mereka.
Pertarungan Naruto dan Sasuke.
"Sasuke… kita buat sebuah kesepakatan,"
ucap Naruto tanpa ada keraguan dari kedua sorot matanya yang sudah berubah
menjadi Sage Mode. "Jika aku bisa mengalahkanmu…
kembalilah kekonoha bersamaku-team 7- dan cobalah untuk mengubur dalam-dalam
dendammu..!"
Sasuke hanya memabalas ucapan Naruto dengan sebuah dengusan. "Hn. Lalu… bagaimana jika aku yang menang?"
tanyanya dengan seringai mengejek.
Naruto tersenyum. "Lakukan sesukamu terhadap
Konoha aku tidak akan mencoba mencegahmu,"ucapnya.
Sasuke yang melihat Naruto tersenyum menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa kau terseyum?" tanyanya.
"Ah... kau tidak akan pernah melakukan apapun
pada Konoha," ucap Naruto dan semakin membuat Sasuke heran.
"Kenapa kau seyakin itu jika aku tidak akan
melakukan apapun pada Konoha?" tanya Sasuke dan menatap Naruto
sinis.
"Karena aku yakin akan mengalahkanmu.
Sekarang..! Di sini..!"
Sasuke yang mendengarnya menyeringai. Naruto juga ikut menyeringai dan maju
duluan menyerang Sasuke.
"Kage bunshin no jutsu," ucap Naruto dan langsung muncullah dua orang
replika dirinya di sisi kanan dan kirinya. Naruto segera mengulurkan tangan
kanannya kedepan. Dan dua orang replika dirinya pun menaruh kedua tangannya
pada Naruto. Dan langsung munculah dari kiri chakra berbentuk angin dan sebelah
kanan chakra biasa. Mengumpulkannya pada telapak tangan Naruto yang asli. Tak
lama kemudian muncullah Rasengan besar yang berwarna putih berbentuk shuriken.
"Rasengan shuriken," ucap Naruto menyebut nama jurusnya. Kemudian
Naruto melemparkan rasengan shuriken pada
Sasuke. Sasuke tak dapat menghindari serangan itu. Dan tubuhnya hancur beserta
keadaan disekelilingnya.
Namun, sebuah suara berhasil membuat Naruto terkejut. "Chidori nagashi,"
ucap Sasuke dan berlari maju ke depan menuju tubuh Naruto yang asli di antara
ketiga kage bunshin Naruto. Dengan
secepat kilat Sasuke menusuk Naruto dan kedua kage
bunshin dari jarak jauh dengan chidori.
Sasuke bisa dengan mudah membedakan antara kage
bunshin yang diciptakan Naruto dengan sosok Naruto yang asli dengan
kedua mata merahnya. Dan Naruto juga sangat terkejut bahwa Sasuke akan
melancarkan chidori dari jarak sejauh itu
dan juga berhasil mengelabui dirinya yang mengira tubuh Sasuke terkena
jurusnya. Namun, bukan demikian karena Sasuke sudah mengetahui rencana Naruto
dan membuat replika dirinya sendiri seolah-olah memang terkena jurus Naruto.
"Kau memang hebat, Sasuke. Tapi… tidak semudah
itu kau mengalahkanku,"ucap Naruto.
Poofff…Poofff…Pooff…
Ketiga Kage Bunshin Naruto hilang. Semuanya palsu. Tidak ada Naruto yang
asli pada salah satu kage bunshin itu. Sasuke geram dan lebih meningkatkan
kewaspadaannya.
Kreetak…
Tanah yang diinjak Sasuke perlahan-lahan retak dan tiba-tiba muncullah sosok
Naruto dari tanah itu dan menghantamkan tinjunya ke atas pada Sasuke. Tepat
didagunya. Dan sekali lagi dengan mudah Sasuke menghindar dengan melompat ke
atas. Dan di atas dia membentuk sebuah segel jurus, jurus yang hanya dimiliki
Uchiha.
"Katon Gyokkaku no Jutsu," ucap Sasuke menyebutkan jurusnya. Dan
muncullah bola api ukuran kecil dalam jumlah banyak. Sasarannya hanya satu.
Sosok Naruto yang sedang mengeluarkan chakra angin.
Wuusshh…
Bola api itu menghilang tertiup chakra angin Naruto.
Sasuke berdecak sebal. "Hah… hah… aku sudah
terlalu lelah untuk mengeluarkan jurus berat. Akan ku akhiri dengan… chidori,"
ucapnya yang masih berada di udara sambil mengeluarkan jurus terakhirnya.
Naruto kesulitan mengatur nafasnya. "Hah… hah
…jadi itu perlawanan terakhirmu, Sasuke. Baiklah… ini yang terakhir… rasengan,"
ucapnya dan ikut melompat ke udara. Rasengan milik Naruto dan Chidori milik
Sasuke. Siapa yang pada akhirnya akan memenangkan pertarungan antara kedua
sahabat ini?
"Kita selesaikan dengan ini," ucap
Naruto.
"Rasengan."
"Chidori."
"Aku akan menang… dan setelah itu, Sasuke… kau
akan kembali ke Konoha," ucap Naruto.
Sasuke hanya mendengus sebal.
Duarr…
Rasengan bertemu dengan Chidori.
Naruto merasa rasengan miliknya
semakin melemah. Beda dengan chidori milik
Sasuke yang semakin bertambah kuat saja. Jika dilihat yang memiliki peluang
besar untuk menang adalah chidori milik
Sasuke. Tetapi, entah mendapat kekuatan dari mana. Rasengan milik Naruto
bertambah kuat dan semakin membesar. Sekarang giliran Sasuke yang kewalahan
menghadapi Naruto. Juga ditambah pandangan Sasuke sudah mengabur karena jurus
matanya. Sehingga melihat sosok Naruto pun tidak jelas.
"Sial… aku tidak akan kalah denganmu,"
umpat Sasuke kesal dan menambah banyak chakra pada chidorinya.
"Sakura… aku pasti akan menepati janjiku
padamu," ucap Naruto.
Duuaarr… Buuggh…
Rasengan Naruto dan chidori Sasuke meledak karena terlalu lama
berbenturan. Dan pemilik kedua jurus itu terlempar sangat jauh. Dengan luka
parah ditangan kanan mereka masing-masing. Namun, sepertinya Naruto lah yang
terluka cukup parah. Darah segar keluar dari kepalanya dan mulutnya. Sedangkan
Sasuke hanya lengannya saja yang berdarah, tapi tidak sederas darah yang
dikeluarkan Naruto. Keduanya berusaha bangkit. Dan Naruto lah yang pertama kali
dapat berdiri tegak dengan kedua kakinya sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sedangkan Sasuke mencoba untuk berdiri namun, kembali jatuh. Jadi dia hanya
berjongkok saja dengan tangan kiri menumpu di kaki kanannya. Senyum tipis
terukir di wajahnya yang babak belur.
"Aku kalah… hah… hah… dan kau menang, Naruto.
Aku akan mencoba membunuh rasa dendamku dan kembali ke… Ko… no… ha… dan…"
ucapan Sasuke terhenti begitu saja dan jatuh pingsan. Tubuhnya tidak sanggup
lagi menopang berat badannya.
"Sakura." Satu nama yang Sasuke
sebut sebelum benar-benar kehilangan seluruh kesadarannya.
Naruto yang mendengarnya tersenyum lega. Dan sedetik kemudian tubuhnya juga
ambruk ketanah. Darah segar terus keluar dari kepalanya. Juga tangan kanannya
yang mengeluarkan jurus rasen shuriken.
"Sakura." Satu nama yang juga
disebutkan oleh Naruto sebelum dia jatuh pingsan dan kehilangan kesadarannya.
Dan dari kejauhan… muncullah sosok seorang Kunoichi berambut merah muda.
Penampilannya sama berantakan dengan kedua sosok yang tengah terbaring tak jauh
darinya. Luka sayatan di mana-mana. Pipi, lengan, kaki dan perut. Ikat
kepalanya pun sudah tak ada. Jalannya sempoyongan, tidak lurus. Dan beberapa
kali terjatuh ketanah keras yang dia injak. Namun, sebuah senyuman terlukis di
bibir tipis merah mudanya.
"Terima kasih karena kau sudah menepati janjimu
padaku, Naruto," ucap Sakura dan mendekati sosok Naruto. Duduk di
samping tubuh Naruto yang penuh luka. Perlahan-lahan kedua tangannya bergerak
pada kepala Naruto. Dan keluarlah sinar kehijauan. Perlahan-lahan luka robek di
kepala Naruto pulih dan tidak lagi mengeluarkan darah. Sekarang kedua tangannya
beralih pada tangan kanan Naruto yang bengkak dan mengeluarkan darah. Kali ini
proses penyembuhan ditangan Naruto sangat lambat. Naruto membuka kedua kelopak
matanya. Dan menatap Sakura yang sedang berusaha mengumpulkan lebih banyak
chakra di kedua tangannya.
"Sakura… chan… kau berhasil mengalahkan
lawanmu?" ucap Naruto lemah. Dan sedetik kemudian berusaha bangkit
dari acara berbaringnya di tanah menjadi posisi duduk. Sakura yang melihatnya
berhenti sebentar dari aktivitasnya menyembuhkan luka di tangan Naruto dan
membantunya duduk.
"Jangan bergerak dulu, Naruto,"
ucap Sakura dan kembali berkonsentrasi pada tangan kanan Naruto kembali. "Sebentar lagi lukamu akan pulih. Bersabarlah… dan setelah ini
kita ketempat Kakashi-sensei bertarung."
"Uhmm… terima kasih… Sakura-chan,"
ucap Naruto dan memandang wajah Sakura. Kedua mata safirnya melembut. "Aku menyayangimu, Sakura-chan."
"Eh… apa? Kau bicara sesuatu, Naruto?"
tanya Sakura dan memandang wajah Naruto penuh selidik.
"Eehehe… aku tidak bicara apa-apa…kau salah
dengar," sanggah Naruto dengan wajah memerah.
"Begitu," ucap Sakura dan kembali
berkonsentrasi menyembuhkan luka Naruto. "Terima
kasih banyak Naruto."
"Terima kasih kembali," ucap Naruto
pelan.
"Selesai… lukamu sudah sembuh. Tetapi, alangkah
baiknya kau jangan dulu mengeluarkan jurus rasengan shuriken mu itu,
Naruto," ucap Sakura dan kembali memakan pil penambah chakra. Lalu
memberikannya sebuah pada Naruto. Dengan senang hati Naruto menerimanya,
memakannya.
"Naruto kau duluan saja pergi menyusul
Kakashi-sensei… tugasku belum selesai disini,"ucap Sakura dan
mengalihkan pandangannya pada sosok berambut hitam emo yang penampilannya
sangat berantakan.
"Aku mengerti… setelah itu… susul kami,"
ucap Naruto dan mencoba berdiri. Sedetik kemudian sosoknya sudah menghilang.
Sakura dengan langkah gontai mendekati sosok pemuda berambut emo yang tak
sadarkan diri. Duduk bersimpuh disampingnya. Lalu, mengangkat kepalanya dan
meletakkannya di kedua pahanya. Tangan halusnya membelai lembut wajah pemuda
itu. Cairan bening turun begitu saja pada mata emerald-nya. Menetes di wajah
pemuda itu. Kemudian tangan kanannya bergerak ke lengan pemuda itu yang
terluka. Mengalirkan chakra kehijauan. Sakura tak menyadari bahwa air mata yang
keluar dari mata emerald-nya terus menetes pada wajah pemuda itu, dan berhasil
membuatnya sadar dan membuka kedua matanya.
Terlihatlah sepasang mata onyx yang lembut. Berbeda pada waktu Sakura
pertama kali bertatap muka dengannya. Kali ini tatapan yang hangat dan menenangkan.
Juga dari bibir tipis pemuda itu terlukis senyuman. Senyuman yang ditunjukan
padanya untuk Sakura.
Sakura semakin saja meneteskan lebih banyak air matanya dan tersenyum
bahagia. "Syukurlah… Sasuke-kun… aku… aku…"
Sakura tak dapat lagi meneruskan kalimat yang akan diucapkannya ketika bibir
tipis pemuda itu menyentuh dengan lembut bibirnya. Menarik kepala merah mudanya
dengan tangan besar pemuda itu agar ciuman itu lebih dalam. Tak dapat dibendung
lagi kebahagiaan yang dirasakan Sakura saat ini. Sakura memeluk Sasuke sangat
erat setelah Sasuke melepaskan ciumannya. Sakura menangis sejadinya dan entah
sudah berapa banyak air mata yang turun dari mata emerald-nya. Sedangkan Sasuke
mengelus pelan rambut merah muda Sakura.
Sasuke bangun dan mencoba untuk duduk. Dan menghapus lembut air mata Sakura
di pipinya dengan tangannya yang besar. "Maafkan
aku...." ucapnya.
"Sasuke- kun..." ucap Sakura disela
tangisnya.
Sasuke tersenyum. "Terima kasih..Sakura..."
ucapnya.
Sakura sangat senang takkala mendengar Sasuke menyebut namanya seperti dulu.
Mereka berdua kembali berpelukan dan tak ingat bahwa kini gurunya dan
sahabatnya sedang dalam bahaya.
Add caption |
Di tunggu kelanjutannya ya....